Nasib para pedagang kaki lima semakin mengenaskan, demi mencari satu rupiah untuk menghidupi keluarga. Banyak pedagang yang berdagang di pinggir jalan sehingga mengganggu jalannya lalu lintas.Sudah banyak usaha pemerintah setempat untuk menertibkan para PKL tetapi usaha itu selalu gagal, para pedagang tetap saja berjualan dipinggir jalan. Sebenarnya pemerintah juga tidak sepenuhnya salah dalam masalah ini. Tetapi para pedagang yang tidak mau tau bagaimana keadaan yang tentunya merugikan sebagian orang.
Saya mempunyai cerita tentang seorang teman yang juga merupakan PKL untuk menyambung hidup. Panggil saja Irma, ia dan keluarganya berasal dari Brebes,Jawa Timur. Keluarganya mempunyai warung makan seafood. Ia pun bercerita sedikit tentang sulitnya mendapatkan tempat untuk berjualan, sedangkan jika ada tempat maka biaya sewa sangat mahal tidak sebanding dengan penghasilan.
Tentunya banyak hal yanga menjadi penyebab banyaknya PKL yaitu, urbanisasi yang tinggi sehingga mereka membutuhkan pekerjaan untuk membiayai hidup. Kedua, mendapat cerita dari teman yang pulang kampung. Ketiga, iming-iming yang tinggal di kota mendapat banyak penghasilan. Keempat, tidak adanya lapangan kerja atau terbatasnya pengetahuan masyarakat.
Sebenarnya semua itu dapat diantisipasi seperti penyebaran lapangan pekerjaan di daerah dan masih banyak lagi. Sudah banyak cerita para pedagang yang merasa hidup di Ibu Kota memang berat tapi apa mau dikata. Mata pencaharian lah yang membuat mereka tetap bertahan di kota yang keras..
Apa yang kalian dapat bantu ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar