Kewiraswastaan , wiraswasta , wiraswastawan
Istilah kewirausahaan mulai dipopulerkan tahun 1990-an. Saat-saat sebelumnya yang banyak digunakan adalah istilah kewiraswastaan dan entrepreneurship. Istilah kewirausahaan dianggap lebih pas untuk dipadankan dengan istilah entrepreneurship daripada istilah kewiraswastaan yang lebih cenderung diartikan bersangkutan dengan kepengusahaan bisnis serta segala aktivitas yang non pemerintah. Namun demikian dalam praktek sampai saat ini ketiga istilah itu sering dipakai secara bergantian, yang satu seolah-olah sebagai padanan bagi yang lain.
Pengertian secara harfiah
Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai pengertian abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha. Lebih lanjut bila wira diartikan sebagai berani dan usaha diartikan sebagai kegiatan bisnis yang komersial maupun non bisnis dan non komersial, makakewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk melaksanakan sesuatu kegiatan bisnis/non bisnis (cara mandiri).(Sumber:otakusaha.wordpress)
a. Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. sedangkan
Wirausahawan dapat didefinisikan sebagai "orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya."
Sedangkan Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan.
b. wiraswasta berasal dari dua kata, yakni ‘wira’ dan ‘swasta’. Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta ternyata juga berasal dari dua kata, yakni ‘swa’ dan ‘sta’. Swa artinya sendiri, dan sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas kekuatan sendiri. ( Wasty Soemanto, 1984 : 43 ).
Dengan melihat arti etimologis di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah keberanian, keutamaan, atau keperkasaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri.
Wiraswastawan adalah orang yang berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri
c.Investor orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
d. Enterpeneur adalah adalah seseorang yang telah memiliki usaha, usaha baru atau ide dan mengasumsikan akuntabilitas yang signifikan bagi risiko yang melekat dan hasilnya.
2. Perbedaan seorang wiraswastawan dengan seorang wirausahawan adalah, wirausahawan cenderung bermain dengan resiko dan tantangan. Artinya, wirausahawan lebih bermain dengan cara memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Sedangkan wiraswastawan lebih cenderung kepada seseorang yang memanfaatkan modal yang dimilikinya untuk membuka suatu usaha tertentu. Seorang wirausahawan bisa jadi merupakan wiraswastawan, namun wiraswastawan belum tentu wirausaha. Wirausahawan mungkin adalah seorang manajer yang mengelola suatu perusahaan yang bukan miliknya. Namun wiraswastawan adalah seseorang yang memiliki sebuah usaha sendiri.
3. Disiplin,Komitmen Tinggi,Jujur,Kreatif dan Inovatif,Mandiri,Realistis
4. Profil wirausaha
Nama : Sri Hartati
Jenis Usaha : Warung (sembako)
Alamat : Baledono Singodranan, Purworejo
Pendidikan terakhir : SMK
Sri hartati, lahir di Purworejo tahun 1979. Dia adalah lulusan dari sekolah menengah kejuruan dengan mengambil jurusan akuntansi. Sekarang dia bekerja sebagai seorang wirausaha (pedagang) dan mempunyai sebuah warung yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari (sembako). Latar belakang usahanya adalah dimulai dari ayahnya, H. Kaelani (alm) yang dahulunya adalah seorang pedagang keliling yang menjual dagangannya dari warung satu ke warung lain. Karena banyak dagangan yang masih tersimpan dalam rumah (gudang) yang belum dikelilingkan, maka beliau berinisiatif membuka sebuah warung, untuk menjual dagangan tersebut. Motif dari beliau membuka warung juga tidak lain adalah untuk menambah penghasilan karena beliau juga butuh biaya untuk anak-anak dan keluarganya. Modal yang dibutuhkan beliau saat itu bukan dari modal yang besar (uang/materi), saat itu beliau mengambil dagangan dari toko terlebih dahulu (stok barang), kemudian mengadakan perjanjian dengan toko tersebut dengan melunasi barang-barang tersebut apabila dagangan sudah terjual (jatuh tempo). Dengan memutarkan dagangan, beliau akhirnya mulai mendapatkan hasil. Warung beliau mulai mengalami kemajuan dan berkembang, sehingga beliau tidak lagi menjadi pedagang keliling. Setelah beliau meninggal, usahanya dilanjutkan oleh anaknya, Sri Hartati (faktor warisan/keturunan). Daripada mencari pekerjaan susah, ia melanjutkan usaha ayahnya yang sudah ada, sehingga dijadikannya usaha pokok dan akhirnya berkembang sampai sekarang. Rata-rata penghasilan perharinya dikatakan lumayan karena bisa mencapai angka diatas Rp 100.000,00. Warung tersebut telah berdiri selama 20 tahun sampai sekarang ini.
5.
Sikap kerja keras yang merupakan modal dasar ,Berprilaku menyenangkan bagi semua orang dpenampilan body face tindakan sehari-hari dengan melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu, memiliki keyakinan diri bahwa kesuksesan pasti akan diraih.memiliki pertimbangan yang matang dalam memilih alternatif pilihan Rajin mengembangkan wawasan dengan melakukan penambahan ilmu pengetahuan dengan cara mengikuti pendidikan tambahan yang berupa pelatihan, kursus, penataran, membaca buku dan lain sebagainya.Sikap memiliki semangat tinggi, mau berjuang untuk maju, gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan dan mampu melihat ke depan dan berjuang untuk menggapai apa yang dicita-citakan.Keterampilan berkomunikasi dengan cara pandai mengorganisasi buah pikiran kedalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar dan mampu menarik perhatian orang lain, serta harus diikuti oleh perilaku jujur dan konsisten.
6.
seorang pemimpin organisasi dalam memutuskan suatu perkara ia harus tegas dan mempertahankan organisasinya baik baik saja sedangkan wirausaha dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan segala sesuatunya apa-apa saja yang.
7.
1. Membuat Daftar Prioritas
Membuat daftar prioritas merupakan langkah pertama menuju manajemen waktu yang efektif.
2. Penundaan Merupakan Kemunduran
Penundaan merupakan kemunduran utama dalam manajemen waktu yang efektif dan menjadikan Anda enggan untuk menyelesaikan hal-hal sederhana sebenarnya bisa Anda selesaikan dalam waktu singkat. Jangan pernah menunda pekerjaan. Lakukan apa pun yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
3. Tetapkan Tujuan yang Ingin Dicapai
Tetapkan Tujuan untuk diri Anda sendiri yang harus dicapai dalam jangka pendek. Jika tidak memiliki daftar tujuan yang ingin dicapai seseorang cenderung untuk kehilangan arah dan tujuannya.
8.
waktu yang tepat ... Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai. ... Tanpa wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa. ... Delegasi Tindakan memberikan wewenang dan tanggung jawab formal untuk menyelesaikan aktivitas spesifik kepada bawahan
9.
Berarti Mampu Memanfaatkan Waktu Secara Maksimal Untuk Menghasilkan Kualitas Terbaik Dalam Jumlah Terbanyak.dan akan dilihat oleh orang-orang di sekitar sebagai pribadi unggul yang penuh tanggung jawab untuk menyelesaikan semua masalah.dan kepuasan antar kerja karyawan terdapat hubungn yang signifikan.
10.
faktornya karena belum bisa mengambil resiko (tidak PD) ,mentalitas kurang dan tidak mempunyai modal usaha.Berarti Mampu Memanfaatkan Waktu Secara Maksimal Untuk Menghasilkan Kualitas Terbaik Dalam Jumlah Terbanyakakan dilihat oleh orang-orang di sekitar sebagai pribadi unggul yang penuh tanggung jawab untuk menyelesaikan semua kepuasan kerja karyawan terdapat hubungn yang signifikan.
(sumber : Diposkan oleh aisyah holan di 23.32 .blogspot)
Ciri-ciri Perusahaan Kecil
MANAJEMEN BERDIRI SENDIRI
MODAL DISEDIAKAN OLEH SEORANG PEMILIK ATAU SEKELOMPOK KECIL
DAERAH OPERASINYA LOKAL
UKURAN DALAM KESELURUHAN RELATIF KECIL
PERBEDAAN DENGAN PERUSAHAAN BESAR
PERUSAHAAN KECIL
- UMUMNYA DIKELOLA PEMILIK
- STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA
- PEMILIK MENGENAL KARYAWAN
- PROSENTASE KEGAGALAN PERUSAHAAN TINGGI
- KEKURANGAN MANAJER yang AHLI
- Modal JANGKA PANJANG SULIT DIPEROLEH
PERUSAHAAN BESAR
- DIKELOLA BUKAN OLEH PEMILIK
- STRUKTUR ORGANISASI KOMPLEKS
- PEMILIK MENGENAL SEDIKIT KARYAWAN
- PROSENTASI KEGAGALAN RENDAH
- BANYAK AHLI MANAJEMEN
- MODAL JANGKA PANJANG RELATIF MUDAH DIPEROLEH
KEKUATAN PERUSAHAAN KECIL
KEBEBASAN UNTUK BERTINDAK
MENYESUAIKAN KEPADA KEBUTUHAN SETEMPAT
PERAN SERTA DALAM MELAKUKAN USAHA/TINDAKAN
KEKURANGAN PERUSAHAAN KECIL
RELATIF LEMAH DALAM SPESIALISASI
MODAL DALAM PENGEMBANGAN TERBATAS
KARYAWAN RELATIF SULIT UNTUK MENDAPAT YANG CAKAP
FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN USAHA
MENGEMBANGKAN RENCANA PERUSAHAAN
KEMAMPUAN MANAJEMEN
MEMENUHI KEBUTUHAN MODAL (Sumber : Web unpad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar